Riauaktual.com - Polisi Golkar, Ahmad Doli Kurnia, menyebut terdakwa penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, tidak punya sopan santun saat menghardik Ketua MUI Ma'ruf Amin saat sidang kedelapan, kemarin.
“Ahok kembali menunjukkan aslinya sebagai manusia yang memang tidak memiliki sopan santun, rasa hormat, dan kasar,” Doli dalam keterangan persnya, hari ini, sebagaimana dikutip dari rimanews.
Setelah banyak dihujat Ahok akhirnya meminta maaf kepada KH Ma'ruf Amin jika pernyataannya kemarin dianggap memojokkan. Dia juga meralat ancamannya hendak melaporkan Ma'ruf ke polisi karena dianggap tidak objektif dalam bersaksi di persidangan. Ahok dan kuasa hukumnya menuding Ma'ruf menutupi latar belakangnya yang pernah menjadi Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dan berafiliasi dengan pasangan calon gubernur DKI nomor urut satu. "Saya akan memproses secara hukum saudara saksi," kata Ahok kemarin.
Doli menjelaskan, sikap kasar Ahok juga mewakili orang-orang yang melindunginya selama ini. “Sikap Ahok mencerminkan yang dilakukan oleh Polri serta sikap pemerintah dan PDIP, yang tidak hormat pada ulama dan menebar kebencian terhadap Islam,” ujar Doli.
Bila benar Ahok punya bukti rekaman percakapan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan KH Ma'ruf Amin, Doli menduga rekaman itu berasal dari pemerintah.
“Karena yang punya alat dan kewenangan menyadap adalah aparat penegak hukum terbatas. Dan itu semakin menguatkan bukti bahwa pemerintah dan Ahok adalah satu. Atau tim pengacara Ahok yang telah melakukan penyadapan ilegal atau pelanggaran hukum,” kata Doli.